Kata-Kata Bijak untuk Status FB

Gara-gara Facebook, saya suka memikirkan hal-hal yang bijak. Betapa tidak, hampir tiap menit saya dibombardir untaian kata-kata mutiara baik yang orisinil atau yang kawan-kawan saya kutip dari orang-orang hebat. Saya tidak tahu apakah mereka tengah berharap mendidik orang lain atau tengah mendidik dirinya sendiri. Kalau saya sendiri, rasanya lebih yang kedua. Saat berbagi kata-kata bijak, seringkali saya tengah menguatkan diri sendiri dan tidak sedang berharap mencerahkan orang lain. Pertanyaannya adalah: jika itu untuk diri saya sendiri, kenapa saya merasa perlu untuk membaginya di Facebook (FB)?

Orang yang sinis akan mengatakan bahwa kita sebenarnya berharap kawan-kawan kita menganggap itu hasil buah pikir kita. Supaya kita dianggap pintar atau bijak. Mungkin saja itu benar. Tapi saya yakin ada juga orang yang tidak berharap seperti itu. Ada orang yang tahu betul bahwa kawan-kawannya pasti tahu itu bukan kata-katanya sendiri. Ada orang yang bahkan selalu mengindahkan kaidah pengutipan dengan memberikan tanda kutip, menyebut penulisnya, nama bukunya, dan seterusnya. Jadi apa?

Ini memang tidak mudah untuk dijawab. Mungkin harus melibatkan psikoanalisa atau teori-teori gawat lainnya untuk mendapatkan jawaban yang tepat. Yang bisa saya sampaikan di sini mungkin hanya dugaan-dugaan. Ini pun berdasarkan perasaan saya yang konon gampang berubah.

Dugaan saya yang pertama adalah, dengan menuliskan kembali kata-kata bijak yang kita dapat, kita dapat mengingat dan memahami dengan lebih jelas kata-kata tersebut. Jadi ini semacam ‘strategi pembelajaran’ saja. Saya, misalnya, merasa lebih mudah mengingat dan memahami sesuatu dengan menulisnya kembali.  Mungkin karena menulis tidak hanya melibatkan syaraf sensorik kita tapi juga motorik. Kata orang belajar akan lebih sip jika kedua syaraf tersebut terlibat.

Mungkin ada yang bertanya, jika itu alasannya, kenapa tidak ditulis di media lain saja seperti buku harian, blog, atau lainnya. Saya kira jawabannya cukup sederhana: FB lama-kelamaan sudah menjadi one-stop media bagi kita. Mau mengunggah foto okay. Mau chat cukup okay. Mau email bisa. Mau kirim dokumen sekarang juga bisa. FB disadari atau tidak telah menjadi media yang paling dekat dan intim dengan kita. Akibatnya kita semakin enggan untuk mengakses media yang lain dalam keseharian kita.

Kedua, dengan membaginya di Facebook, kita berharap dapat mendapatkan dukungan atau sanggahan. Biasanya, sebijak apapun kata-kata mutiara itu, kita belum yakin seratus persen pada saat kita membaginya. Kita berharap kawan-kawan kita akan membenarkannya, menyetujuinya, atau cuma sekedar memberikan contoh-contoh penerapannya. Sebaliknya, kita juga diam-diam berharap ada yang menguji kata-kata bijak tersebut. Kita berharap ada yang menyanggah atau paling tidak mendiskusikannya. Dengan demikian kita jadi tahu apa yang tengah kita pelajari dan akan terapkan ini memang benar atau salah.

Ketiga, apa ya? Bagaimana menurut Anda?

~ by dewey setiawan on 21/05/2011.

One Response to “Kata-Kata Bijak untuk Status FB”

  1. Bagusss

Leave a comment