Kurawa yang Demokratis

Akhir pekan ini saya mendapatkan kesempatan untuk meneruskan menonton serial Mahabharata yang pernah saya gandrungi waktu zaman TPI dulu. Saya beruntung dapat mendapatkannya dari mahasiswa yang bekerja di Puskom. Sebenarnya saya berniat menyelesaikannya waktu libur Natal kemarin tapi tidak berhasil karena jumlah serinya yang hampir mencapai seratus.

Kesan kuat yang saya dapatkan sampai saat ini adalah Kurawa itu lebih demokratis dari Pandawa dalam beberapa segi. Kurawa tidak mempermasalahkan latar belakang Karna sebagai anak kusir. Kurawa juga pro penyandang cacat seperti dalam kasus Sangkuni. Sekutu Kurawa rata-rata memang orang/makhluk pinggiran. Kalau tidak buruk rupa ya dianggap urakan. Sebaliknya Pandawa selalu mendapatkan bantuan yang seringkali curang dari para dewa-dewi nan suci. Mungkin jumlah Kurawa yang banyak semakin memperkuat kesan demokratis ini. Bandingkan dengan Pandawa yang cuma lima dan terkesan elitis 🙂 .

~ by dewey setiawan on 29/01/2012.

Leave a comment